Tim sepak bola nasional Eritrea



Team sepak bola nasional Eritrea ( Tigrinya : ጋንጋን ኩዕሶ እግሪ አርትራ ) sebagai wakil Eritrea dalam sepakbola internasional pria serta dikendalikan oleh Asosiasi Sepak Bola Nasional Eritrea (ENFF). Ini dipanggil Anak Laut Merah. Belum pernah maju ke putaran final Piala Dunia FIFA serta Piala Afrika. Bagian lokal Red Sea FC ialah penyuplai penting untuk timnas, Team ini sebagai wakil FIFA serta Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).

Team Eritrea diundang ke kompetisi pertemanan di Sudan di tahun 1992, tahun sebelum Eritrea capai kemerdekaan. [6] Eritrea berperan serta dalam Piala CECAFA 1994 , yang diadakan oleh Dewan untuk Perkumpulan Sepak Bola Afrika Timur serta Tengah , [6] walau ENFF tidak dibangun sampai 1996. [7] Internasional penuh pertama ialah di Piala CECAFA 1999 , [6] [8] tahun sesudah ENFF masuk dengan CAF [9] serta FIFA. [7] Mereka berperan serta dalam set kwalifikasi di2000 Piala Afrika serta Piala Dunia 2002 , serta edisi selanjutnya sampai 2008. [6] Mereka ada sebentar-sebentar di Piala CECAFA. [6] [10]

Dalam kwalifikasi Piala Afrika 2000 , Eritrea sukses bermain seri tanpa ada gol menantang Kamerun serta kemenangan kandang 1-0 atas Mozambik. Mereka ada di posisi ke-2 dalam tiga barisan team mereka, serta maju ke set playoff dimana mereka hadapi Senegal serta Zimbabwe , tapi selanjutnya kehilangan semua empat laga di step akhir itu.

Pada putaran pertama dari kwalifikasi untuk Piala Dunia 2002 , mereka ditarik menantang Nigeria , serta ditaklukkan 4-0 di leg jauh, [11] sesudah seimbang tanpa ada gol di dalam rumah. [12] Pelatihnya ialah Yilmaz Yuceturk. [11]

Diperputaran pertama dari Piala Dunia 2006 kwalifikasi , Sudan ialah musuh putaran pertama Eritrea. Eritrea kehilangan putaran pertama 3-0, [13] sebelum seimbang tanpa ada gol yang lain di Asmara. [14] Pelatihnya ialah Tekie Abraha Eritrea. [13] [14]

Di group 6 kwalifikasi untuk Piala Afrika 2008 , di bawah tuntunan Romania Dorian Marin , Eritrea ada di posisi ke-2 di belakang Angola , tidak berhasil maju ke kompetisi final. Mereka menaklukkan Kenya 2x serta menggambar di dalam rumah ke Angola.

Diperputaran pertama dari Piala Dunia 2014 kwalifikasi , Eritrea hadapi Rwanda. Putaran pertama di Asmara usai seimbang 1-1 (serta lihat gol pertama Eritrea dalam laga kwalifikasi Piala Dunia), tapi Rwanda ambil putaran kedua dengan score 3-1.

Tahun-tahun ini sudah lihat sebagian besar pengungsi tinggalkan Eritrea, [15] [16] serta beberapa olahragawan yang lakukan perjalanan ke pertandingan di luar negeri sudah ambil peluang untuk melarikan diri. [17] Pada Desember 2012, 17 pemain sepak bola Eritrea serta dokter team lenyap sesudah kompetisi kejuaraan CECAFA di Uganda serta semua ajukan suaka di negara itu. [18] [19] [20] Empat pemain Laut Merah FC membelot sesudah laga Liga Champions CAF 2006 di Nairobi , Kenya , [21] serta sampai 12 anggota timnas sesudah Piala CECAFA 2007 diTanzania. [15] [22] 6 pemain yang lain cari suaka di Angola pada Maret 2007 sesudah laga kwalifikasi group 6 untuk Piala Afrika 2008. [23] [24] Tiga pemain lagi dari timnas cari suaka di Sudan. [25]

Eritrea menarik diri dari Piala CECAFA 2008 , [26] serta dari kompetisi kwalifikasi bersama-sama yang diadakan oleh Piala Dunia 2010 serta Piala Afrika 2010. [27] Mengingat jumlah pemain yang cari suaka, pemerintah Eritrea mulai mengharuskan olahragawan bayar 100.000 penjamin nakfa sebelum melancong ke luar negeri. [21]

Eritrea kembali pada Piala CECAFA 2009 di Nairobi. Pasukan muda disatukan dengan training cuma 12 hari. [26] Di Group B, mereka mendapatkan hasil seimbang mengagetkan dengan Zimbabwe , [28] kalah tipis dari Rwanda , [29] serta menaklukkan Somalia 3-1. [30] Mereka dengan gampang ditaklukkan 4-0 di perempat final oleh Tanzania. [26] Dua belas anggota pasukan tidak berhasil melapor untuk penerbangan kembali lagi, serta minta pertolongan Konsorsium Pengungsi Kenya. [15] [16] Mereka dipercaya bersembunyi di Eastleigh, satu tepian timur Nairobi sebagai rumah buat banyak imigran. [31] Nicholas Musonye, ​​sekretaris jenderal CECAFA, cemas jika pemerintah akan bereaksi dengan menampik biarkan team melancong ke luar negeri di hari esok. [16] Ke-2 belas pemain itu selanjutnya diberi suaka sesaat oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi di Kenya. [32] Sebelas pemain ini sudah lakukan perjalanan ke Adelaide di Australia [33] dengan dua salah satunya, Samuel Ghebrehiwet serta Ambes Sium , tanda-tangani kontrak dengan Gold Coast United di A-League pada Agustus 2011. [34]

Sembilan pemain serta pelatih lenyap di Kenya pada Desember 2013. [35]

Di set pertama dari kwalifikasi untuk Piala Dunia 2018 , pemain sepuluh dari team sepak bola Eritrea sudah menampik untuk kembali pada rumah sesudah bermain kwalifikasi Piala Dunia laga di Botswana serta sudah diberi suaka disana, kata beberapa petinggi.